News

Usia Sudah di Atur

Dari dalam janin, lahir, hidup, sampai kematian itu sudah di atur oleh Sang Maha Pencipta. Bahkan tidak ada yang tau kapan ajal menjemput. Sehebat apapun dan sekuat apapun seseorang, jika ajal sudah menjemput tidak ada yang bisa menolak. Lakukanlah yang terbaik di dunia ini.

Korban kematian akibat terinfkesi virus corona (COVID-19) kini terus bertambah. Bahkan dalam sepekan, ada 9 dokter yang ikut gugur akibat virus corona.

Pada Senin (23/3) awal pekan lalu, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia merilis 6 dokter yang disebutnya menjadi korban virus corona.

1. dr Hadio Ali SpS, IDI Cabang Jakarta Selatan
2. dr Djoko Judodjoko, SpB, IDICabaing Kota Bogor
3. dr Laurentius P, SpKJ, IDI Cabang Jakarta Timur
4. dr Adi Mirsaputra SpTHT, IDI Cabang Kota Bekasi
5. dr Ucok Martin SpP, IDI Cabang Medan
6. dr Toni Daniel Silitonga, IDI Cabang Bandung Barat

Dalam klarifikasinya, PB IDI menjelaskan bahwa dr Toni Daniel Silitonga tidak secara langsung meninggal karena COVID-19. Namun almarhum dr Toni merupakan Kepala Seksi Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Bandung Barat Sekaligus Satgas Tim Penanggulangan COVID-19.

“Beliau berpulang dikarenakan kelelahan dan adanya serangan jantung,” tulis PB IDI, seperti dikutip dari detikcom.

Tak lama berselang, Prof Iwan Dwiprahasto, guru besar farmakologi di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM), yang dirawat di RSUP dr Sardjito, juga dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (24/3). Almarhum positif terinfeksi virus corona.

“Telah berpulang ke Rahmatullah, Prof Iwan Dwiprahasto bin Oetomo Moestidjo dalam usia 58 tahun pada Selasa 24 Maret 2020 pukul 00.04 WIB di RS Sardjito Yogyakarta,” ujar Kabag Humas dan Protokoler UGM Iva Ariani melalui keterangan tertulis.

Pada Jumat (27/3/2020), PB IDI kembali mengumumkan dua orang dokter meninggal dunia karena terkena virus corona, yakni dr Bartholomeus Bayu Satrio Kukuh Wibowo, IDI cabang Jakarta Barat dan dr Exsenveny Lalopua MKes, Pengurus IDI cabang Jawa Barat.

“Iya, kemarin meninggalnya. Yang kami umumkan sekarang itu yang meninggal karena COVID-19,” ujar Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih saat dikonfirmasi detikcom.

Namun Daeng belum bisa memastikan secara detail mengenai kondisi dokter sebelum meninggal, apakah memang memiliki penyakit penyerta yang memperparah kondisi mereka atau tidak.

“Kami belum tahu detail, kami hanya begitu dengar beliau meninggal karena COVID-19 kami sampaikan duka itu. Kami masih telusuri, penyebabnya apa dan ditularkankan dari mana,” tuturnya.

“Karena pemerintah masih belum mau buka data, jadi data yang detail kami belum punya, kami hanya dapat laporan saja dari bawah,” pungkasnya.

Semangat berjuang untuk tetap dalam keadaan sehat ✊✊

Tinggalkan komentar