News

About COVID-19

Hallo good readers.
Kamu harus tahu tentang Coronavirus yang sedang tren infeksi sangat besar. Yang dapat menyerang manusia dalam jumlah banyak dengan waktu yang singkat. Bahkan tidak sedikit pula mengalami kematian.

Selamat dan semangat membaca good readers.

Coronavirus adalah sekelompok virus terkait yang menyebabkan penyakit pada mamalia dan burung. Pada manusia, virus korona menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang bisa ringan, seperti beberapa kasus flu biasa (di antara penyebab lainnya, terutama rhinovirus), dan lainnya yang dapat mematikan, seperti SARS, MERS, dan COVID-19. Gejala pada spesies lain bervariasi: pada ayam, mereka menyebabkan penyakit saluran pernapasan atas, sedangkan pada sapi dan babi mereka menyebabkan diare. Belum ada vaksin atau obat antivirus untuk mencegah atau mengobati infeksi coronavirus manusia. (Wikipedia)

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian.

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui.

Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome(SARS).

Wabah virus corona menjadi catatan kelam sejak awal tahun 2020. Virus yang pertama kali muncul di Kota Wuhan, China, itu membuat semua orang khawatir.Virus corona jenis baru, SARS-CoV2, telah menginfeksi lebih dari 200.000 orang di 152 negara dalam waktu kurang dari tiga bulan.

Ketika infeksi di China terus mengalami penurunan, angka terinfeksi di negara-negara lain justru mengalami lonjakan.

Italia dan Iran menjadi dua negara dengan jumlah kasus terbesar di luar China serta belum menunjukkan penurunan infeksi hingga saat ini.

Kamu harus tahu bagaimana cara penularan virus corona ynv yang sedang terjadi ini.

Cara penularan virus corona

Virus corona jenis baru, SARS-CoV2, masih terus diteliti untuk mengetahui karakteristik virus ini dan bagaimana penularan serta penyebarannya.

Namun, WHO menjadikan penularan MERS dan SARS sebagai acuan karena penyebabnya berasal dari kelompok virus yang sama, yaitu coronavirus.

Penularan virus corona bisa terjadi melalui berbagai hal berikut:

  • Droplets atau tetesan cairan yang berasal dari batuk dan bersin
  • Kontak pribadi seperti menyentuh dan berjabat tangan
  • Menyentuh benda atau permukaan dengan virus di atasnya, kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata sebelum mencuci tangan
  • Kontaminasi tinja (jarang terjadi)

Sebuah studi terbaru menunjukkan potensi penularannya melalui udara.

Ketika seseorang batuk atau bersin dan mengeluarkan cairan mengandung virus, berpotensi akan menyebar ke udara dan bisa langsung masuk ke tubuh orang lain jika berada dalam posisi berdekatan.

“Virus ini ditularkan melalui tetesan, atau sedikit cairan, sebagian besar melalui bersin atau batuk,” kata Kepala Unit Penyakit Emerging dan Zoonosis WHO Dr Maria Van Kerkhove, dilansir dari CNBC.

Bahkan, para peneliti menemukan bahwa virus itu bisa bertahan dalam jangka waktu tertentu di udara dan menempel di permukaan benda, bergantung pada beberapa faktor, seperti panas dan kelembapan.

Hal itu diketahui setelah peneliti menggunakan peralatan untuk menyemprotkan sampel virus secara halus ke udara dan meniru apa yang bisa terjadi, yaitu orang yang terinfeksi menyebarkan virus melalui udara.

Virus tersebut dapat dideteksi dalam aerosol hingga tiga jam usai aerosolisasi.

Virus corona jenis baru ini juga terbukti dapat bertahan empat jam pada tembaga hingga 24 jam pada karton, dua hingga tiga hari pada plastik dan stainless steel.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyebutkan, jarak penyebaran cairan di udara setidaknya sejauh 2 meter antar-manusia.

Jadi, kita harus selalu waspada dimanapun kita berada serta dalam situasi dan kondisi apapun.

See U…

Tinggalkan komentar