
Jangan fokusin si Dia terus ya, coba deh sekarang fokusin buat ambil gambar yang benar-benar wonderful.
Kita perdalam dulu nih tentang latar, agar dapat memotret dengan mudah. Simak penjelasan satu persatu ya kamu, iya kamu…
Ada dua latar, yaitu:

Foreground
Foreground atau latar depan merupakan benda – benda (objek) yang berada di depan objek utama (point of interest). Fungsi dari elemen ini ialah untuk mendukung dan memperkuat kesan serta focus perhatian pada objek. Foreground hanya berfungsi sebagai pendukung foto, oleh karena itu keberadaannya tidak boleh lebih mencolok dari objek utama.
foreground adalah salah satu solusi kreatif saat ide memotret sedang buntu. Alhasil, dengan menempatkan foreground dengan tepat, foto menjadi lebih dinamis dan atraktif.
Sudah menjadi kebiasaan, foreground menjadi hal yang jamak dilakukan dalam foto-foto traveling, jurnalis, portrait, hingga komersial dan pernikahan.
Ada beberapa langkah yang harus diperhatikanUntuk mendapatkan foreground yang menarik dan unik, yaitu:
1. Biasanya membuat latar depan dilakukan karena alasan estetika. Artinya subjek utama akan terasa ‘hambar’ karena tidak ada background pendukung yang kuat. Atau di sekeliling subjek tidak ada hal-hal yang unik untuk dimainkan secara fotografi. Dengan membuat foreground, komposisi foto ‘semakin padat’ dan dinamis.
Karena itu, bila menemui subjek yang terasa ‘datar’ bila difoto, cobalah mencari sesuatu yang bisa dijadikan foreground supaya foto makin atraktif.
2. Tidak hanya soal estetika, foreground biasa dilakukan untuk memperkuat subjek utama. Misalkan subjek utama sedang menelpon, maka dapat memasukan orang lain yang sedang bermain gadget supaya ceritanya makin kuat.
3. Saat berada di lokasi pemotretan, manfaatnya kondisi ini untuk melakukan pengamatan adakah hal-hal yang dapat dimanfaatkan untuk menjadi foreground. Misalkan patung, bunga, atau gelas. Bahkan kalau mungkin, kerumunan orang menjadi foreground yang menarik untuk dimanfaatkan.
4. Setelah menentukan subjek utama dan foreground pendukung, foreground dapat dibuat dengan teknik bokeh atau tetap fokus. Pilihan ini tergantung kebutuhan cerita yang akan disampaikan.
5. Foreground dilakukan di komputer seperti memberi efek lampu bokeh dalam foto model untuk memberi kesan glamour. Hanya saja ini jarang dilakukan karena membutuhkan kemampuan teknik olah digital selain kemampuan fotografi.
Background
Background adalah benda – benda yang berada dibelakang objek utama (point of interest). Sama halnya dengan foreground, background juga berfungsi sebagai pendukung objek utama. Maka keberadaan background juga tidak boleh lebih dominan mencolok dari objek utamanya.
Background foto terkadang menjadi satu hal yang cukup memusingkan dalam memotret. Menentukan background yang tepat dalam situasi pemotretan yang berbeda bisa sangat menentukan hasil akhir foto.
Ada beberapa hal yang patut kita perhatikan antara lain :
1. Apakah background foto yang ada terlalu ramai? Background foto yang terlalu ramai akan mendistraksi atau mengalihkan fokus orang yang melihat. Sudah seharusnya ketika kita membuat sebuah foto dengan model menjadi subjeknya, perhatian orang pertama ketika melihat foto tersebut jatuh pada model yang ada.
2. Kontras warna dan komposisi background foto. Perhatikan apakah sesuai dengan tema pemotretan yang Anda inginkan atau tidak
3. Pada beberapa situasi pemotretan terkadang background juga dibiarkan menyatu dengan objek foto, contohnya saat memotret human interest. Dengan background yang mendukung turut membantu foto itu ‘bercerita’ lebih baik.
Bagaimana, cukup menantang bukan. Jangan menyerah, karena usaha tidak akan menghianati hasil. Support terus ya blog ini. Semoga bermanfaat…